Apakah HAM Sudah Terealisasikan?
Pada kesempatan kali ini, saya akan membahas mengenai Hak asasi manusia (HAM) atau sering disebut human rights. Pasti kita tidak asing dengan istilah HAM karena seringkali dibahas di kelas pendidikan kewarganegaraan sejak di bangku SMP hingga SMA, benar bukan? Namun, tahukah kita pengertian dari hak asasi manusia dan contoh dalam kehidupan nyata? Jika belum, ayo kita bahas satu persatu.
Pengertian HAM
Hak asasi manusia adalah
hak yang diberikan oleh tuhan sejak kita dilahirkan. Hak asasi manusia ini
berlaku dimanapun dan kapanpun untuk semua orang sehingga bersifat universal.
Setiap manusia mempunyai haknya dan bebas menentukan pilihan untuk dirinya
sendiri. Contohnya seperti hal beragama, setiap orang bebas memeluk agama kepercayaannya, orang lain tidak boleh memaksa atau menghina agama kita.
Kita juga memiliki hak
untuk mendapatkan kasih sayang, pendidikan, kehidupan yang layak, dan keamanan
ketika berada di negara kita sendiri bahkan di luar negeri. Pemerintah telah
membuat Undang-Undang yang menjamin keamanan masyarakatnya dalam menjalani
kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, sangat penting bagi kita mengetahui apa
saja hak kita dan bagaimana cara menghargai hak orang lain.
Penerapan HAM di Indonesia
Bisa kita saksikan berita
di Indonesia setiap harinya pasti membahas mengenai suatu masalah, entah itu
pembunuhan, penculikan, kekerasan, pelecehan, dan lain-lain. Ini menandakan
bahwa di Indonesia penerapan HAM nya belum berjalan dengan baik. Walaupun di
UUD sudah tertulis bahwa setiap warga negara berhak untuk hidup, memiliki
kemerdekaan pikiran, tidak disiksa, bebas memilih agama kepercayannya, hak
untuk diakui dihadapan hukum, dan hak-hak yang lain, kasus-kasus seperti ini
terus meningkat setiap tahunnya.
Kasus seperti ini terus
terjadi karena kurangnya perhatian dari pemerintah dan pihak keamanan dalam
mengatasinya. Ditambah lagi dengan hukum yang seringkali berat sebelah,
istilahnya hukum di Indonesia bisa dibeli dengan uang, hal inilah yang
menyebabkan kasus HAM terus meningkat. Pemerintah dan badan hukum tidak tegas
dalam memberikan hukuman kepada pelaku pelanggar hak asasi manusia sehingga
banyak orang yang menyepelekan hal ini dan berani melakukan kejahatan.
Jika hal ini terus
dibiarkan, maka seluruh masyarakat Indonesia akan merasa terancam ketika berada
di negaranya sendiri dan tidak mendapatkan hak kebebasan dan keamanan dalam
hidupnya. Oleh karena itu, sikap tegas dari pemerintah sangat dibutuhkan dan
masyarakat harus diberi wawasan dan arahan megenai pentingnya memahami hak
asasi antar manusia agar mereka bisa hidup berdampingan tanpa menganggu hak
orang lain.
Bagaimana Dengan Penerapan
HAM di Negara Lain?
Tentu saja di semua negara
masih terjadi pelanggaran HAM, bahkan di negara maju pun seringkali terjadi
kasus pelanggaran HAM, namun tingkat kasus yang terjadi di setiap wilayah itu
berbeda-beda. Bisa kita lihat terjadinya pelanggaran HAM terbesar di tahun
90-an yang dilakukan oleh Adolf Hitler. Dia menjabat sebagai Kanselir Jerman
(Führer und Reichskanzler) pada tahun 1934 sampai 1945. Adolf Hitler adalah
pemimpin terkejam yang pernah ada di bumi. Dia melakukan banyak kejahatan
kemanusian seperti menangkap tokoh-tokoh politik yang menentangnya dan
melakukan pembunuhan masal pada orang-orang yahudi. Hitler dikenal sebagai anti
Yahudi.
Kita juga bisa melihat
peristiwa yang hingga saat ini terjadi, yaitu konflik Palestina dan Israel.
Konflik ini terjadi karena perebutan wilayah Palestina yang dilakukan oleh
Israel. Dalam hal ini, Israel dibantu oleh Amerika dan melakukan serangan ke
wilayah Palestina. Ratusan ribu warga Plaestina menjadi korban dari konflik
ini. Walaupun dunia mengecam tindakan Israel ini, hingga saat ini Israel masih
bertindak dengan sewenang-wenang dan terus melakukan penyerangan dan perebutan
wilayah Palestina.
Pandangan Saya
Melihat kekerasan di
Palestina, kekerasan etnis Rohingya Myanmar, dan terjadinya pelanggaran HAM
setiap hari diberbagai negara membuat saya merasa sedih karena harus
menyaksikan pelanggaran HAM yang terjadi dimana-mana. Sebagai aktivis yang
cukup aktif di berbagai organisasi kemanusiaan, saya berharap pelanggaran HAM
bisa berhenti. Walaupun terdengar mustahil, namun konflik ini bisa dikurangi
secara perlahan.
Dunia membutuhkan kesadaran dari setiap manusia untuk menghentikan konflik ini, hal ini bisa dimulai dari diri kita sendiri. Kita harus menyadari bahwa banyak orang yang kehilangan hak untuk hidup secara nyaman sejak mereka lahir, seharusnya kita bersyukur dan merasa beruntung dilahirkan di negara yang cukup aman dan memiliki keluarga yang menyayangi kita. Oleh karena itu, jadikanlah bentuk syukur kita dengan menolong mereka sesuai kemampuan kita. Bisa dengan menyuarakan hak mereka, membantu mereka dengan berdonasi, ataupun hanya dengan mendoakan mereka. Setelah mengakui dan menghargai hak setiap orang, dukungan pemerintah lokal maupun internasional juga dibutuhkan, yaitu berupa sanksi yang tegas dan berat bagi pelaku pelanggaran HAM, agar pelaku jera dan tidak terulang kembali kejadian seperti ini sehingga kasus pelanggaran HAM lambat laun akan berkurang.
Referensi:
Koransindo.2019.Kasus Pelanggaran HAM Besar Internasional.Diakes
pada 5 Desember 2020.
https://international.sindonews.com/berita/1371410/45/kasus-pelanggaran-ham-besar-internasional?showpage=all
Kompasiana.2016.Penerapan HAM di Indonesia. Diakses pada 5
Desember
2020.https://www.kompasiana.com/fakefriends1234/5746a8d6b07a610c08103d69/penerapan-ham-di-indonesia#:~:text=Sudah%20ditulis%20dalam%20UUD%201945,dasar%20hukum%20yang%20berlaku%20surut..
Comments
Post a Comment